Tulisan itu sebuah karya yang terkadang dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak mengerti betapa indahnya menulis

Minggu, 04 April 2010

Sebuah Konsep

Baiklah, ahirnya saya menulis kembali. Sudah berapa hari ini saya berpikir dan berpikir apa yang akan saya tulis selanjutnya. Dan sebenarnya, itu sudah menumpuk dipikiran saya. Namun, belum ada satupun yang saya realisasilan.

Sudah beberapa hari ini saya membaca blog seorang kawan dari pacar saya. Dan saya sempat mengajaknya berkenalan juga menanyakan pengalamannya tentang menulis. Message yang dia balas di jejaring sosial itu nampak seperti sebuah tulisan yang ditulis bukan untuk sebuah message. Saya pikir dia hebat sekali menggunakan kata-kata dan menyusunnya dengan indah sehingga sangat nyaman untuk dibaca. Sambil saya membaca, saya bertanya pada diri saya, apakah saya bisa seperti itu? Sejujurnya, blog ini saya buat untuk mengeluarkan sisi lain saya yang (sepertinya) jarang terlihat dalam kehidupan nyata saya. Menurut saya pribadi, dalam dunia nyata saya adalah saya yang penuh dengan lika-liku kehidupan yang amat berkelok. Dan mungkin persentase kebagahiaan saya bisa lebih kecil (sedikit) daripada kesuraman saya. Ataupun sisi humor saya yang hanya saya tunjukkan pada orang-orang yang saya yakini telah mengenal saya. Saya berusaha untuk bisa membuat orang tertawa dan nyaman berada dekat saya. Tapi, itu jarang terjadi. Bukan maksud orang tidak nyaman dekat saya, hanya saya jarang membuat mereka tertawa karena saya. Mungkin.

Selain blog ini saya mempunyai blog lain yang isinya atau mungkin lebih tepat konsepnya bertolak belakang dengan yang ini. Tapi saya sendiri tidak tahu mana sebenarnya diri saya diantara keduanya. Saya juga tidak tahu percis akan seperti apa nantinya dan kemana arahnya. Jika saya tentukan sekarang, saya takut malah terikat dan merasa tidak bebas. Tapi jika tidak diarahkan saya takut terus tidak terarah entah sampai kapan. Tapi seiring dengan waktu, akhirnya saya hanya berpikir dan berpikir setiap akan menulis. Di blog yang mana, kategori apa, dibuat lucu atau serius saja, dan pemikiran2 lainnya. Yah.. karna saya tidak tahu akan masa depan yang sesungguhnya walau saya suka meramal dan menerawang (walau kadang masih meleset), mungkin lebih bijak jika saya serahkan semua pertanyaan saya pada sang waktu yang terkadang sangat bijak untuk menenggelamkan suatu hal yang tidak perlu diingat.

Tasikmalaya, 3 april 2010, 10:44 pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar