Tulisan itu sebuah karya yang terkadang dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak mengerti betapa indahnya menulis

Rabu, 29 Desember 2010

obsesi putih

oke.. handbody pemutih yang gw beli dari temen gw seharga 50.000 itu ternyata bikin gw punya kesimpulan yang mengecewakan : udah item ya item aje!
huftt... obsesi untuk jadi putih. sebenernya bukan jadi putih. cuma setidaknya lebih cerah dari yang sekarang. setidaknya menyamai kulit tubuh gw bagian dalem. 65rb udah gw siapin beli sabun perawatan muka. tapiii... alhasil gw terbujuk rayuan yang beli sepaket seharga 200rb dengan dp 100rb. yaa duit gw amblaslah. untung sisa bulan ini tinggal 2 hari lagi. dan gw juga bakal mudik. kalo cowo gw jaadi balik ataupun dalam keadaan sehat. gw ga mungkin ninggalin dia dalam keadaan sakit begitu. nanti dia ga ada yang ngurus gimana. hehe..
yeahh.. gw emang sayang banget sama dia. walaupun.. hmm.. hihi.. stop! kerjakan tugas!
byebye

Selasa, 14 Desember 2010

entah lagi apa yang terus menggeluti pikiran ini. hanya fana-fana belaka. potongan-potongan cerita kosong. dan kertas-kertas hitam pekat.

ahhh... aku.. semua... memang bukan yang sempurna... aku terjebak ditengah2 dari beberapa persimpangan jalan. aku hanya mencoba menjadi yang baik. tapi seringkali keadaan yang menyudutkan menjadikanku si kambing yang hitam. beberapa hal, beberapa lingkungan, membuat aku begitu. sengaja ataupun tidak sengaja mereka. tapi sadarkah mereka bahwa telah merugikan seorang manusia yang tidak mengerti apa-apa?

pertanyaan memilih itu terlontar lagi pada orang kedua setelah aku. dan itu menyakitkan buatku. trauma,, disaat aku sungguh tak mengerti apapun. disaat aku masih sebesar jagung dengan memegang bonekaku yang sedang aku ajak main mereka bertanya, "mau ikut ini atau itu??" disaat kepolosanku masih belum ternoda dan aku harus menghadapi keegoisan masing2 pihak dengan penekananya.

tanpa mereka sadari bahwa mereka sudah memperlakukan aku seperti ini dari saat belum waktunya mentalku menghadapi itu....

lagi..lagi..lagi..

lagi..lagi..dan lagi.. ketika saya mencoba untuk menjaga amanah satu pihak untuk tidak sampai ke pihak yang lain. tapi ternyata pihak tersebut justru mengatakan langsung pada yang satunya, dan pihak yang tidak diberitahukan itu otomatis marah dan kecewa sama saya. dan akhirnya masalah lagi saya hadapi. huftt....

apa saya yang salah menyerap ilmu mata kuliah psikologi konseling di kampus saya atau memang saya benar2 bodoh tidak bisa membedakan pengaplikasian ini digunakan dalam lingkup selain yang namanya keluarga. keluarga? yaa keluarga yang terbagi dua.

Tuhan, sejauh ini banyak yang sudah mulai saya jaga dari satu pihak. bukan dengan alasan tidak percaya atau bermaksud membohongi. tapi saya hanya tidak ingin terus merepotkan dan ingin mencoba belajar mandiri dengan pengertian yang banyak orang. tapi kenapa malah seberat ini untuk menjalani semua ini Tuhan, apa tindakan yang saya pilih akhir2 ini salah?

jujur semua ini membuat saya sangat tertekan Tuhan. saya tidak tau harus mengadu pada siapa.

Minggu, 12 Desember 2010

duduk termenung menatap layar laptopku yang menunggu untuk aku isi dengan tulisan. tulisan berisikan kisah-kisah yang entah mengandung sebuah makna. kisah yang mengalir terus dengan tenang tetapi membawa ombak sesekali. aneh memang. tapi itulah yang terjadi. terkadang badai menghantam dan aku harus mencari kerikil batu untuk sekedar berpegangan. memegang dengan erat sambil mencari pegangan yang lebih kuat lagi. menunggu arus reda untukku kembali menyusuri perjalanan ini.

masih bertanya dengan semua yang terjadi. masih mencari makna dibalik makna yang tersirat. kedua kaki yang terus melangkah dengan membawa baja diseretnya. bisa bayangkan betapa sulitnya hanya sekedar mengangkat sebelah untuk berpindah kedepan, depan, dan depannya lagi. sambil berharap melihat setitik sinar diujung sana yang masih tak terlihat jelas dengan mata hanya dengan imajinasi. masih entah dimana ini dan akan kemana ini. akan seperti apa bagaimana ini.

meluapkan seluruh kesah kepada kata-kata yang aku susun bukan dengan aturan EYD. mencoba menata dan melihat dengan jelas akar dari pohon yang tinggi dan besar ini. yang terus tumbuh tumbuh tumbuh dan tumbuh lagi.