Tulisan itu sebuah karya yang terkadang dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak mengerti betapa indahnya menulis

Minggu, 04 April 2010

Bangunan Kokoh Itu...

Inilah bangunan yang menghalangi kenikmatan mata saya untuk berlibur melihat hijaunya alam..

Saya menulis dari kursi ruang tamu tepat depan pintu yang biasa saya nikmati untuk melihat pemandangan gunung yang menawan. Setiap hari saya selalu merindukan rumah saya. Saya rindu kesunyian disini, ketenangan disini, perasaan yang saya rasakan jika berada di rumah, dan segala sesuatu tentang rumah saya dan sekitarnya. Saya rindu untuk melihat gunung yang Nampak dekat dan cukup jelas daripada gunung dari jendela atau atap kosan saya. Saya merindukan udara pagi yang segar sekali masuk ke paru-paru saya. Teduh, sejuk, nyaman dan bebas yang tidak bisa saya rasakan di kota saya menuntut ilmu. Dan sekarang saya berada disini.

Tapi, sungguh sangat menyesal dan disayangkan. Sekarang, tempat favorit saya untuk menikmati pemandangan indah itu telah tertutup oleh sebuah bangunan kokoh yang besar dan tinggi milik salah satu tetangga saya yang mempunyai usaha baju muslim. Dan dia membangun sebuah bangunan besar ini untuk pabriknya. Saya menghela nafas ketika tersadar bahwa saya tidak bisa lagi menikmati keagungan Tuhan dari dalam rumah saya. Walau saya masih bisa menikmatinya tapi dengan berjalan keluar rumah, tapi itu tidak sebebas dan senikmat ketika saya bersantai dikursi ini.

Sebenarnya, selain menutupi keindahan alam. Bangunan itu pun menutupi penglihatan rel kereta yang berada dekat dengan rumah saya. Sehingga, jika ada kereta api akan melewati rel yang membelah jalanan itu, kereta tersebut tidak akan terlihat. Sehingga, sangat rawan kecelekaan. Ahh.. apa mau dikata, mereka yang memiliki uang lebih yang terkadang bisa lebih berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar