Tulisan itu sebuah karya yang terkadang dipandang sebelah mata oleh mereka yang tidak mengerti betapa indahnya menulis

Senin, 17 Januari 2011

"kreativitas vs peraturan tak tertulis" versi saya

lamaaaa sekali.......
yahh.. butuh waktu yang lumayan untuk saya dapat menuliskan kata-kata di dalam ruangan ini. rasanya dulu mudah untuk dapat bebas menuliskan sesuak hati. sekarang, terasa sulit. hm.. mungkin karena saya sadar bahwa ada beberapa orang yang cukup mengikuti tulisan saya yang 'ga jelas' ini. banyak sekali di kepala ini yang ingin saya bagi dengan tulisan. setidaknya saya akan merasa ringan ketika setelahnya. tetapi terkadang saya tertuntut sendiri oleh berbagai 'hal' yang tidak penting dan seharusnya tidak perlu jadi pertimbangan saya. ini milik saya dan saya bebas. ahh.. tapi sayangnya dunia ini tidak sebebas itu. bahkan untuk menuliskan 'kata hati' saja butuh nyali untuk suatu saat itu akan menjadi tontonan publik.

berterbangan mereka kalimat-kalimat yang sedang menunggu pintunya terbuka. agar cepat keluar dan tidak lagi terperangkap dalam otak saya yang dangkal. tapi terlalu rumit menemukan kuncinya agar mereka dapat terbang sesuka hati. dimana yah??

kenyataannya dalam sebuah yang katanya bulat dan bernama bumi ini. ada peraturan sosial yang tidak tertuliskan. yup! tidak perlu tertuliskan untuk tau dan mengerti aturan mainnya. dan mau tidak mau aturan itu harus menjadi pertimbangan kita dalam mengeluarkan sebuah daya kreativitas. ada batasan-batasan dimana sebuah kreativitas terbatas. bahkan sebuah kreativitas bisa menjadi yang disebut bumerang ketika itu hanya menjadi minoritas dari kaum mayoritas. yayaya... salah satunya lagu sindiran untuk seorang pejabat tinggi yang melakukan penghianatan terhadap rakyat besar-besaran. bukan besar lagi. tapi gila-gilaan. tidak perlu saya sebutkan lagu apa pasti teringat kesitu. ya diberita juga marak.

sebenarnya itulah sebuah kreativitas anak bangsa yang pernah mengalami ketidakadilan kecil. kecil? ya sebagian kecilnya. hanya sebuah aduan yang dikemukakan dalam bentuk sebuah karya. padahal tanpa demo didepan gedung-gedung para wakil rakyat berada. tapi justru mejadi kecaman yang tajam. bahkan sampai si empunya karya harus diamankan karena ada ancaman. dan tadi saya lihat di salah satu berita TV yang menayangkan interview dengan beliau menyebutkan ancaman itu dari orang yang kita percaya untuk menjadi pengatur dan pengaman bangsa. yayaya.. saya tidak akan menyebutkannya lebih jelas.

itu salah satu contoh dari peraturan sosial yang tak tertulis tadi. jika kita melanggarnya atau dengan kata yang lebih hebatnya jika kita punya : 'nyali'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar